Sunday, March 21, 2010

Lagi, Dua Siswa SMA Katolik Dikeluarkan

LUWUK - Dua siswa SMA Katolik Santo Yoseph Luwuk kembali dikeluarkan dari sekolah, karena terlibat memiliki obat penenang. Sebelumnya SMA Katolik Santo Yoseph juga mengeluarkan salah seorang siswa yang berinisial Ys, karena terlibat sebagai pengedar obat penenang jenis dekstro kepada puluhan siswa di sekolah tersebut.
Kepala SMA Katolik Santo Yoseph Luwuk Pastor Rony MSc kepada Radar Sulteng, di gereja Katolik Luwuk Selasa (20/3) membenarkan hal itu. Dia menyatakan, dua siswa yang dikeluarkan itu masing-masing berinisial Jk dan Rg. Kebijakan untuk mengeluarkan dua siswa itu katanya, merupakan bentuk tindakan tegas yang diputuskan pihak Yayasan Katolik Luwuk. "Kami bukan hanya mengeluarkan satu siswa saja, tapi kami juga mengeluarkan dua siswa lagi. Mereka berinisial Jk dan Rg," ungkapnya.

Alasan utama sehingga pihak sekolah mengeluarkan Jk dan Rg katanya, disebabkan keduanya tidak mau dibina oleh dewan guru. Buktinya, niat baik dewan guru untuk membina kedua siswa itu tidak berhasil. Sehingga jalan satu-satunya yang ditempuh oleh pihak sekolah lanjut Pastor Rony adalah mengeluarkan mereka dari sekolah.

Pastor Rony menambahkan, tujuan didirikan sekolah Yayasan Katolik adalah membina generasi muda untuk melakukan hal-hal yang lebih baik dari hari ini. Namun, jika tujuan utama tersebut tidak diindahkan oleh pelajar itu sendiri, maka jangan salahkan pihak sekolah atau yayasan, karena kami juga telah berupaya sekuat mungkin untuk merubah tingkah laku mereka. Sebagai sekolah yang bebas narkoba katanya, sudah pasti hal-hal seperti itu harus diberatas, meskipun diantara siswa itu ada anak pejabat.

"Kami sudah berkomitmen, meskipun mereka anak pejabat, kami harus mengeluarkan mereka dari sekolah karena kami tidak mau sekolah kami ini dicemarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab seperti mereka," tegas Pastor Rony.

Pada bagian lain, Pastor Rony mengajak para guru di Banggai untuk bersama-sama memberantas narkoba dari lingkungan sekolah. Karena katanya, jika sekolah bebas narkoba, maka prestasi yang lebih baik akan segera diraih.

Wakapolres Banggai Kompol CF Hotman Sirait SIK yang dihubungi Radar Sulteng secara terpisah menyampaikan apresiasinya kepada Yayasan Katolik Luwuk yang telah membantu aparat keamanan dalam memberantas narkoba di lingkungan sekolah. Untuk itu, Hotman kembali mengajak seluruh tenaga pengajar baik sekolah negeri maupun swasta di Banggai untuk bersatu memberantas narkoba.

No comments:

Post a Comment